Selasa, 08 Maret 2016

Mengapa Aku Bergabung di One Day One Post.

Kalau ditanya mengapa jawabannya karena pengen aja. Simple.
Motivasinya bergabung pengen rajin ngepos ke blog. Supaya blognya bermanfaat. Hehehe Semoga.

Setelah dijalani hari demi hari- volla, hasilnya sama aja setidaknya lebih baik kok. Haha
Ya, meskipun ada saat menulis itu bersemangat sekali tapi ada juga perasaan kurang bersemangat saat menulis. Mungkin karena menulis via handphone, tapi keuntungannya moment yang kita rasakan, lihat dan alami langsung dapat kita tuang dalam notes dalam hp. Sedangkan menulis didepan lappie sepertinya akan mudah melewatkan dan melupakan moment atau di lappie (baca: laptop) mungkin belum terbiasa kali ya. Ribet sih.

Inilah kegiatan yang sedang dijalani, semoga bisa bertahan ya- semoga.

Untuk kesan pertama kali, banyak banget orang di komunitas ini yang antusias. Luar biasa. Gak hanya itu semua dari berbagai umur, profesi, daerah yang berbeda tapi tetap satu tujuan. Cie-

Dan pesan buat kamu yang baca ini, carilah atau ciptakanlah kegiatan yang bermanfaat seperti ini. Positif banget.
Lumayan lho, menambah teman, menciptakan pengalaman, mendapatkan ilmu dan hal lainnya. Banyak banget.

Oke, akhir cerita sampai bertemu di post berikutnya.

Sabtu, 05 Maret 2016

Lampaui Dirimu

Batas..
Lampaui batasmu
Jangan takut, dirimu itu hebat dan begitu menajubkan.
Keluarlah dari zona amanmu
Jangan bergelut di tempat amanmu.
Kita semua itu istimewa.

Buat apa terkekang di zona aman, diam dan terpenjara.
Buat apa mendekam di sana kalau ada hal yang menajubkan untuk dilakukan.
Buat apa semua itu, hanya menutup pintu-pintu kesempatan yang tak terulang.

Jangan takut, dan pesimis.
Gagal itu hal biasa, tak pernah gagal itu mengerikan.
Kapan lagi kalau tidak sekarang.
Kuncinya hanya niat dan tekad.
Jika niat dan tekad sudah bertidak, apapun bisa. Dan orang lain bisa apa.

Sampai kapan akan puas kalau berlari hanya memutar. Setidaknya berjalan la keluar tapi perlahan walau tertatih. Karena berlari di jalan yang belum kita ketahui seluk beluknya hanya akan membuat kita terjatuh dan lemah.

Yang mengetahui potensimu hanya kau dan Allah. Lakukanlah.

Berubah!

Terlalu angkuh berjalan di dunia
Hingga tersadar tubuh ini telah didekap bumi.

Hilang, putus, habis semua harta
Hanyut pada keserakahan dunia.

Terlalu bodoh berlaku sombong
Hingga tersadar semuanya fana.

Terlambat seribu tahun lalu
Tidak ada lagi asa yang tersisa
Tersisa hanya penyesalan

Semua pasti berubah, mau tidak mau.  Semua pasti berpisah, ingin tidak ingin.  Semua pasti berakhir, siap tidak siap.

Dan akan tiba saatnya, saat penyesalan menggerogoti hati dan jiwa- habis tak bersisa.
Akan tiba saatnya, saat semua penderitaan tak berujung- merekat erat.
Kini tibalah saatnya, kita lepas dari penjara pembodohan.

Memantapkan tekad berubah menjadi manusia yang berakhlak baik serta mulia.

Kamis, 03 Maret 2016

Jadilah Pribadi yang Tangguh

Mulai saat ini kita harus berusaha untuk  menabur pangkal kebaikan, mencabut bibit keburukan, memusnahkan perangai buruk, syirik, iri, dengki dan dendam.

Mulai saat ini kita harus menjadikan diri ini bermanfaat bagi diri kita ataupun orang lain, menaburkan benih kebagahagiaan kepada orang lain,  menjenguk orang sakit, berta'ziah kepada orang yang meninggal, memberikan petunjuk kepada orang yang sedang kebingungan, memberi maka kepada yang menderita, mendampingi orang-orang yang teraniaya, memberikan pertolongan kepada orang yang lemah, memuliakan orang lain, menghormati yang lebih tua dan  menyayangi yang lebih muda.

Mulai saat ini kita harus bertekad mengucapkan salam peepisahan pada masa lalu, karena bagaimanapun semua telah berakhir dan berlalu. Hari kemarin tenggelam bersama dengan tenggelamnya matahari. 

Kita juga jangan membiarkan diri ini hanyut di dalam harapan yang semu Jangan takut bertemu dengan hari esok karena hari esok penuh dengan harapan. Hari esok merupakan masa  depan yang penuh pengharapan, dan kesempatan untuk menatap hal-hal yang menajubkan.

Jangan berdoa agar hidupmu mudah, tapi berdoalah agar dirimu kuat dan tahan banting.

Apabila kita berhasil melakukan hal-hal tersebut Insya Allah perlahan-lahan kita akan menjadi pribadi yang tangguh dan menakjubkan.

Insya Allah

Selasa, 01 Maret 2016

Untuk Dia yang Suka Datang dan Pergi


Rasanya begitu menyebalkan. 
Sungguh benar-benar menyebalkan.
Sekian lama ku berusaha membangun dinding-dinding pembatas di hatiku, kemudian kau tiba-tiba datang dan kembali sentuh hatiku.
Dan dalam sekejap saja dinding itu telah hancur berkeping keping.
Itu tidak adil bagiku.
Terdengar begitu menyedihkan.
Uh menyebalkan.

Senin, 29 Februari 2016

Susahnya Mengendalikan Amarah


Iya, marah itu susah dikendalikan. Kalau mudah sih, dunia ini tentram dan damai.
Tapi tau nggak sih, marah itu hanya merusak hati atau pikiran. Jangan luapkan amarahmu kepada orang lain sebab bak paku yang ditancamkan di sebuah papan kemudian ditarik kembali, dan terjadi berulang-ulang. Ada banyak lubang walau paku sudah ditarik- tak hilang dan berbekas. Seperti itu hati manusia.

Jangan menyalahkan apapun dan siapapun, bersyukurlah dengan saat ini.
Mungkin masih banyak diluar sana yang sakitnya tak seberapa dibandingkanmu, yang hidupnya ingin sepertimu, yang dirinya ingin tampak sepertimu dan juga yang ingin hidup kembali menggantikan hidup yang kau sia-siakan ini.

Amarah itu hanya akan melemahkanmu, mengoyahkanmu, dan pada akhirnya menghancurkanmu.

Berlapang dada lah, buat hatimu seluas langit diangkasa dan sedalam samudera.

Jika saja Allah sang pencipta kita maha pemaaf, apalah kita yang cuma ciptaan.

Sabar kunci menghalau amarah.
Sabar.. walau itu berat-

Minggu, 28 Februari 2016

Harapan

Pasti Berujung




Senyum menawan itu terbalut kerudung satin berwarna lembut membuat ku terpaku sesaat. Benarkah itu kiranya dia?
"Tunggu!"
"..."
"Hey!" Sautku menarik tangannya.
Ya Tuhan kulit tangan begitu halus, batinku.
Sontak dia pun refleks melempar tanganku. Pupil matanya membesar. Dia terkejut.
"Ah, maaf." Katanya
"..." Lidahku kelu dan sulit rasanya mengalihkan pandanganku darinya.
"Ada yang bisa dibantu?" Tanyanya terlihat gelisah ku pandangi.
"Nina, kau Nina kan?" Tersadar, aku langsung memberondongnya dengan pertanyaan mengabaikan pertanyaan yang lain.
Dia tampak bingung dan mungkin sedikit resah. "Ini aku, Deka." Tambahku.
Akhirnya dia tersenyum walau kikuk.

Jumat, 15 Mei 2015

Kisah Kakek penjaja buku

Entah kenapa saya ingin tulis cerita ini. Cerita ini berdasarkan hal yang saya alami. Hal yang membuat saya tergugah dan sadar akan satu hal mengenai hidup ini. Begini ceritanya.


Tengah hari atau pagi ya kali, kira kira jam 11-an gitu. Saya lagi nonton tv di ruang tengah tiba-tiba ada yang mengucap salam di depan rumah.
Karena saya kira ada tamu, jadi saya buru-buru lari keluar. Eh, ternyata itu seorang kakek-kakek. Saya kira minta sedekah. Kemudian saya hampiri kemudian tanya,"Iya kek, ada perlu apa ya?"
"Ini nak, mau belik buku." Sambil mengeluarkan buku-buku dalam tas yang di panggulnya.
"Buku apa kek?" Tanyaku iba melihat kakek itu.
"Ini nak banyak, ada buku sholat, buku doa, buku masak. Pilih aja nak." Kakek itu menawarkan dengan semangatnya.