Minggu, 29 Desember 2013

Hasil Pengamatan Korosi Besi


Tabel Hasil Pengamatan Korosi pada paku



HARI KE-

Paku + Air Garam
Paku + Perasan Jeruk Nipis (terbuka)
Paku + Perasan Jeruk Nipis (tertutup)
Paku + Perasan Belilimbing (terbuka)
Paku + Perasan Belilimbing (tertutup)
1
Sudah tampak sedikit berkarat, namun belum terlihat jelas.
Belum tampak perkaratan  pada paku tersebut.
Belum tampak perkaratan  pada paku tersebut
Belum tampak perkaratan  pada paku tersebut
Belum tampak perkaratan  pada paku tersebut
2
Sedikit bertambah perkaratannya dan terdapan endapan perkaratannya.
Belum ada perubahan perkaratan pada paku.
Belum ada perubahan perkaratan pada paku.
Tampak paku berubah warna menjadi buram, tetapi belum adan tanda-tanda perkaratan.
Tampak paku berubah warna menjadi buram, tetapi belum adan tanda-tanda perkaratan.
3
Perkaratan sudah tampak pada sisi atas paku.
Belum tampak perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
Belum tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
Belum tampak perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
Belum tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
4
Perkaratan bertambah menebal di sisi atas paku dan ada endapan perkaratannya.
Belum tampak perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
Belum tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
Belum tampak perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
Belum tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
5
Endapan paku semakin banyak dan perkaratannya tampak sedikit bertambah lagi di sisi paku.
Warna paku memudar dan tampak sedikit bertempelan lendir
Belum tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
Paku tampak seperti berbalutan  lender berwarna putih.
Belum tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
6
Perkaratan semakin menebal  di tengah paku dan sisi kanan kiri paku, warna sedikit buram kekuningan seta endapannya mulai tampak.
Warna paku memudar dan tampak sedikit bertempelan lendir
Paku tampak berlendir dari keadaan paku yang No.7
Keadaan paku tampak berlendir dan sedikit kekuningan.
Belum tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
7
Perkaratan bertambah tebal dan endapannya juga semakin bertambah.
Paku semakin berlendir dan air perasan jeruk nipis beerjamur.
Paku tampak berlendir dari keadaan paku yang No.7 dan terdapat endapan lender di permukaan wadah.
Keadaan paku tampak berlendir dan sedikit kekuningan dan berjamur.
Paku tampak berlendir dari keadaan paku yang No.7 dan terdapat endapan lender di permukaan wadah.



HARI
KE-
Paku biasa (terbuka)
Paku + Air (terbuka)
Paku + Air (tertutup)
Paku + Air Hujan
Paku + Minyak
1
Belum tampak perubahan.
Sudah tampak perkaratan dibagian bawah paku dan sedikit endapan perkaratannya.
Sudah tampak perkaratan dibagian atas paku tersebut.
Tampak semua sisi paku sudah berkarat dan warna air berubah menjadi kuning.
Belum tampak perubahan pada paku.
2
Belum tampak perubahan pada paku.
Pekaratannya sudah tampak pada sisi paku.
Perkaratannya semakin menambah di sisis atas paku, disertai adanya endapan di permukaan paku.
Semua sisi perkaratan semakin bertambah dan tampak ada endapan perkaratannya.
Belum ada tampak reaksi perkaratan, tetapi warna paku sedikit buram/pudar.
3
Belum ada perubahan perkaratan pada paku.
Perkaratan sedikit bertambah di ujung sisi paku dan warna air berubah menjadi kuning.

Perkaratan bertambah di semua sisi paku dan tampak sedikit perubahan air menjadi  menguning.
Endapan karat semakin banyak dan menyebar di dasar air, serta karat paku juga ikut menebal.
Belum tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
4
Belum ada perubahan perkaratan pada paku tersebut.
Perkaratan semakin menebal di sisi atas paku dan perkaratan juga tampak di kepala paku.
Perkaratan semakin menebal di sisi atas paku.
Perkaratan bertambah banyak lagi pada sisi paku tersebut dan air sudah tampak menuning.
Belum tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
5
Belum ada perubahan perkaratan pada paku tersebut
Perkaratan semakin menebal di sisi paku.
Perkaratan tampak menebal pada kepala paku dan ujung paku.
Perkaratan bertambah ketebalanya dan endapannya pun semakin banyak, serta air berubah menjadi orange.
Belum tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
6
Belum ada perubahan perkaratan pada paku tersebut
Perkaratan semakin menebal di atas paku, endapan perkaratannya semakin menebal dan  warna tamapk sedikit menguning.
Perkaratan semakin banyak di atsa paku melebihi No.2, warna air keruh dan endapan Perkaratan semakin banyak.
Perkaratan semakin menebal menutupi semmua isi paku, endapan Perkaratannya  pun bertambah lebih banyak lagi, dan air semakin menguning.
Belum tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
7
Belum ada perubahan perkaratan pada paku tersebut
Endapan karatan pun semakin menebal  dan karatan pada paku semakin bertambah.
Endapan karat melebihi No.2
Paku sudah mulai rusak oleh perkaratan, kondisi paku menghitam dan kering serta banyak sekali endapan karatnya.
Belum tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.




Pertanyaan …

    1.  Paku pada gelas manakah yang menjadi berkarat?
Jawab : Paku + Air (terbuka), Paku + Air (tertutup), Paku + Air Hujan, Paku + Air Garam

   2.  Samakah kecepatan terjadinya karat pada setiap paku? Jika berbeda urut kan paku berdasarkan kecepatan besi berkarat!
Jawab : Tidak,
Urutannya = Paku + Air Hujan - Paku + Air (terbuka) - Paku + Air (tertutup) - Air Garam

    3.  Faktor-faktor apa saja yang menyebabakan besi berkarat?
Jawab : Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
1.            Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) DO berperan dalam
sebagian proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2.            Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) konsentrasi
TDS sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.

3.            pH dan Alkalinitas  mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya Ph dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik.
4.            Temperatur  makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya temperatur air pada umumnya  menambah kecepatan korosi.
5.            Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa logam
yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6.            Aliran listrik  Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah
dan isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.
7.            B a k t e r i  tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena
mereka akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran hidupnya. COakan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang mengandung besi.

    4.  Jika besi diganti dengan logam lain, misalnya aluminium. Apa yang terjadi?
Jawab :  Alumunium mudah dioksidasi dalam udara, akan tetapi lapisan tipis dari oksida yang terbentuk pada permukaan melindungi bagian bawahnya terhadap korosi selanjutnya. Logam ini, alumunium mengalami oksidasi yang kurang sempurna di udara jika dibandingkan dengan besi yang kurang aktif. Karat yang terbentuk di permukaan besi merupakan lapisan tipis yang berpori sehingga bagian bawahnya mudah mengalami korosi.

Terima kasih _^^

Tidak ada komentar :