Tabel Hasil Pengamatan Korosi pada paku
HARI KE-
|
Paku + Air
Garam
|
Paku +
Perasan Jeruk Nipis (terbuka)
|
Paku +
Perasan Jeruk Nipis (tertutup)
|
Paku +
Perasan Belilimbing (terbuka)
|
Paku +
Perasan Belilimbing (tertutup)
|
1
|
Sudah
tampak sedikit berkarat, namun belum terlihat jelas.
|
Belum
tampak perkaratan pada paku tersebut.
|
Belum
tampak perkaratan pada paku tersebut
|
Belum
tampak perkaratan pada paku tersebut
|
Belum
tampak perkaratan pada paku tersebut
|
2
|
Sedikit bertambah
perkaratannya dan terdapan endapan perkaratannya.
|
Belum ada perubahan
perkaratan pada paku.
|
Belum ada perubahan
perkaratan pada paku.
|
Tampak paku berubah
warna menjadi buram, tetapi belum adan tanda-tanda perkaratan.
|
Tampak paku berubah
warna menjadi buram, tetapi belum adan tanda-tanda perkaratan.
|
3
|
Perkaratan
sudah tampak pada sisi atas paku.
|
Belum
tampak perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
Belum
tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
Belum
tampak perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
Belum
tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
4
|
Perkaratan bertambah
menebal di sisi atas paku dan ada endapan perkaratannya.
|
Belum tampak
perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
Belum tampak
perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
Belum tampak
perkaratan, tetapiwarna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
Belum tampak
perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
5
|
Endapan
paku semakin banyak dan perkaratannya tampak sedikit bertambah lagi di sisi
paku.
|
Warna
paku memudar dan tampak sedikit bertempelan lendir
|
Belum
tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
Paku
tampak seperti berbalutan lender
berwarna putih.
|
Belum
tampak perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
6
|
Perkaratan semakin
menebal di tengah paku dan sisi kanan
kiri paku, warna sedikit buram kekuningan seta endapannya mulai tampak.
|
Warna paku memudar dan
tampak sedikit bertempelan lendir
|
Paku tampak berlendir
dari keadaan paku yang No.7
|
Keadaan paku tampak
berlendir dan sedikit kekuningan.
|
Belum tampak
perkaratan, tetapi warna paku tetap tampak buram/ menghitam.
|
7
|
Perkaratan
bertambah tebal dan endapannya juga semakin bertambah.
|
Paku
semakin berlendir dan air perasan jeruk nipis beerjamur.
|
Paku
tampak berlendir dari keadaan paku yang No.7 dan terdapat endapan lender di
permukaan wadah.
|
Keadaan
paku tampak berlendir dan sedikit kekuningan dan berjamur.
|
Paku
tampak berlendir dari keadaan paku yang No.7 dan terdapat endapan lender di
permukaan wadah.
|
HARI
KE-
|
Paku biasa
(terbuka)
|
Paku + Air
(terbuka)
|
Paku + Air
(tertutup)
|
Paku + Air
Hujan
|
Paku +
Minyak
|
1
|
Belum
tampak perubahan.
|
Sudah
tampak perkaratan dibagian bawah paku dan sedikit endapan perkaratannya.
|
Sudah
tampak perkaratan dibagian atas paku tersebut.
|
Tampak
semua sisi paku sudah berkarat dan warna air berubah menjadi kuning.
|
Belum
tampak perubahan pada paku.
|
2
|
Belum tampak perubahan
pada paku.
|
Pekaratannya sudah
tampak pada sisi paku.
|
Perkaratannya semakin
menambah di sisis atas paku, disertai adanya endapan di permukaan paku.
|
Semua sisi perkaratan
semakin bertambah dan tampak ada endapan perkaratannya.
|
Belum ada tampak
reaksi perkaratan, tetapi warna paku sedikit buram/pudar.
|
3
|
Belum
ada perubahan perkaratan pada paku.
|
Perkaratan
sedikit bertambah di ujung sisi paku dan warna air berubah menjadi kuning.
|
Perkaratan
bertambah di semua sisi paku dan tampak sedikit perubahan air menjadi menguning.
|
Endapan
karat semakin banyak dan menyebar di dasar air, serta karat paku juga ikut
menebal.
|
Belum
tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
|
4
|
Belum ada perubahan perkaratan
pada paku tersebut.
|
Perkaratan semakin
menebal di sisi atas paku dan perkaratan juga tampak di kepala paku.
|
Perkaratan semakin
menebal di sisi atas paku.
|
Perkaratan bertambah
banyak lagi pada sisi paku tersebut dan air sudah tampak menuning.
|
Belum tampak
perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
|
5
|
Belum
ada perubahan perkaratan pada paku tersebut
|
Perkaratan
semakin menebal di sisi paku.
|
Perkaratan
tampak menebal pada kepala paku dan ujung paku.
|
Perkaratan
bertambah ketebalanya dan endapannya pun semakin banyak, serta air berubah
menjadi orange.
|
Belum
tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
|
6
|
Belum ada perubahan
perkaratan pada paku tersebut
|
Perkaratan semakin
menebal di atas paku, endapan perkaratannya semakin menebal dan warna tamapk sedikit menguning.
|
Perkaratan semakin
banyak di atsa paku melebihi No.2, warna air keruh dan endapan Perkaratan
semakin banyak.
|
Perkaratan semakin
menebal menutupi semmua isi paku, endapan Perkaratannya pun bertambah lebih banyak lagi, dan air
semakin menguning.
|
Belum tampak
perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
|
7
|
Belum
ada perubahan perkaratan pada paku tersebut
|
Endapan
karatan pun semakin menebal dan
karatan pada paku semakin bertambah.
|
Endapan
karat melebihi No.2
|
Paku
sudah mulai rusak oleh perkaratan, kondisi paku menghitam dan kering serta
banyak sekali endapan karatnya.
|
Belum
tampak perkaratan tetapi warna paku tetap tampak buram /menghitam.
|
Pertanyaan
…
1. Paku pada gelas manakah yang menjadi
berkarat?
Jawab :
Paku + Air (terbuka), Paku + Air (tertutup), Paku + Air Hujan, Paku + Air Garam
2. Samakah kecepatan terjadinya karat pada
setiap paku? Jika berbeda urut kan paku berdasarkan kecepatan besi berkarat!
Jawab :
Tidak,
Urutannya = Paku + Air Hujan - Paku + Air
(terbuka) - Paku + Air (tertutup) - Air Garam
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabakan besi
berkarat?
Jawab : Faktor yang berpengaruh terhadap korosi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari
lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk
kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan
sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu,
kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
1.
Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam
sebagian
proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2.
Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi
TDS sangatlah
penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang
baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk
terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka
kecepatan korosi akan naik.
3.
pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya Ph dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik.
4.
Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi
dan naiknya temperatur air pada umumnya
menambah kecepatan korosi.
5.
Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam
yang mudah memberikan
elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6.
Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah
dan isolasi dapat
menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi
galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang
mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan
listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi
cepat terjadi.
7.
B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena
mereka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S),
selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara
berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida,
Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–)
oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi
bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi.
Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron
bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang
mengandung besi.
4. Jika besi diganti dengan logam lain, misalnya
aluminium. Apa yang terjadi?
Jawab :
Alumunium mudah dioksidasi dalam udara,
akan tetapi lapisan tipis dari oksida yang terbentuk pada permukaan melindungi
bagian bawahnya terhadap korosi selanjutnya. Logam ini, alumunium mengalami
oksidasi yang kurang sempurna di udara jika dibandingkan dengan besi yang
kurang aktif. Karat yang terbentuk di permukaan besi merupakan lapisan tipis
yang berpori sehingga bagian bawahnya mudah mengalami korosi.
Terima kasih _^^
Tidak ada komentar :
Posting Komentar