Terkadang kita merasa bahwa kita adalah orang yang amat
malang padahal kita sudah berkelakuan baik. Kemudian kita bertanya-tanya apa
salah kita sehingga bisa begitu. Nah, kebanyakan orang-orang berpikiran begitu, bukan?
Seharusnya kita itu bercermin dari penilaian orang sekitar. Kita
bisa bercermin pada orang-orang terdekat kita. Dan hasil
pencerminan itu berupa reaksi atau pun sikap orang yang berperilaku pada kita. Hormat kah,
segan kah, sepele kah atau yang lainnya.
Maka pilihlah sahabat atau teman yang dapat mengkoreksi sifat
dan perilaku buruk kita. Bukan yang membiarkannya atau membuatnya makin
menjadi-jadi. Karena itu yang paling menyenangkan dan indahya pertemanan.
Memang sulit melihat kesalahan sendiri bahkan menyadarinya. Tapi
kita tetap harus mengkoreksi diri agar menjadi pribadi yang menyenangkan banyak
orang dengan akhlak yang baik kita. Mungkin sering kali dalam candaan, gurauan atau hal-hal
yang dianggap tak serius pun bisa membuat sakit hati. Namun apabila hati kita tersakiti
oleh hal-hal tersebut, kita harus memaklumi dan berlapang dada. Tetapi bila
itu berulang kali dan sungguh keterlaluan maka tegurlah. Sebab itu tugas kita untuk saling mengingatkan.
Dan salah satu contoh pribadi saya
adalah ter-hacked-nya akun social media
saya oleh seseorang yang baik hatinya. Kenapa saya bilang baik hatinya? Sebab saya
yakin itu cara dia menegur saya karena mungkin
saya pernah membuatnya kesal atau pernah saya sakiti hatinya, baik
dengan perbuatan atau pun perkataan. Dan Karena
saya pribadinya tipe orang yang cuek-an.
Jadi, kurang mempersalahkannya persoalan tersebut. Namun bagi orang lain yang mengalami
kejadian tersebut mungkin akan marah-marah, kesal setengah mati bahkan berprasangka
buruk pada orang tertentu yang belum tentu bersalah. Saran saya sih ambil sisi positifnya, ngapain buang waktu mikirin itu. kalau bisa di benerin, alhamdulillah tapi kalau sudah gak ada harapan lagi ya nggak apa apa juga. Mungkin sudah saatnya buat yang baru atau pindah ke sosmed lain. Kalau saya ya bersyukur juga kan bisa jadiin contoh juga dalam tulisan ini. hehe
Nah, dari persoalan diatas, pelajaran yang dapat diambil
adalah tetap berprasangka baik dan mengambil point yang positifnya. Mungkin itu
dapat membahagiakan seseorang yang disana, bukan? Atau mungkin sudah waktunya
berhenti dan mencari kegiatan yang lebih positif.
Banyak sekali orang-orang yang tenggelam dalam amarah,
dendam, dengki atau hal sejenis itu. Bukannya hal yang seperti itu merusak
hati? Jagalah hati kita sebab kita adalah makluk yang paling special yang
dicipatkan Allah karena memiliki perasaan akan akal dibandingkan yang lainnya.
So, readers keep positif thinking!!!
So, readers keep positif thinking!!!
Sekian pandangan saya mengenai ini. Terima kasih.
wassalamualaikum.
wassalamualaikum.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar